Home » » Reaksi Hipersensitivitas
Senin
14 Juli 2014

Reaksi Hipersensitivitas

REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Pada dasarnya tubuh kita memiliki imunitas alamiah yang bersifat non-spesifik dan imunitas spesifik ialah sistem imunitas humoral yang secara aktif diperankan oleh sel limfosit B, yang memproduksi 5 macam imunoglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE) dan sistem imunitas seluler yang dihantarkan oleh sel limfosit T, yang bila mana ketemu dengan antigen lalu mengadakan diferensiasi dan menghasilkan zat limfokin, yang mengatur sel-sel lain untuk menghancurkan antigen tersebut.
Bilamana suatu alergen masuk ke tubuh, maka tubuh akan mengadakan respon. Bilamana alergen tersebut hancur, maka ini merupakan hal yang menguntungkan, sehingga yang terjadi ialah keadaan imun. Tetapi, bilamana merugikan, jaringan tubuh menjadi rusak, maka terjadilah reaksi hipersensitivitas atau alergi.
Reaksi hipersentsitivitas memiliki 4 tipe reaksi seperti berikut:
Tipe I : Reaksi Anafilaksi
Di sini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam hal ini IgE yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnya histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat.
Tipe II : reaksi sitotoksik
Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan IgM dengan adanya komplemen akan diberikan dengan antigen, sehingga dapat mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi yang cepat menurut Smolin (1986), reaksi allografi dan ulkus Mooren merupakan reaksi jenis ini.
Tipe III : reaksi imun kompleks
Di sini antibodi berikatan dengan antigen dan komplemen membentuk kompleks imun. Keadaan ini menimbulkan neurotrophichemotactic factor yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau kerusakan lokal. Pada umumnya terjadi pada pembuluh darah kecil. Pengejawantahannya di kornea dapat berupa keratitis herpes simpleks, keratitis karena bakteri.(stafilokok, pseudomonas) dan jamur. Reaksi demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks.
Tipe IV : Reaksi tipe lambat
Pada reaksi hipersensitivitas tipe I, II dan III yang berperan adalah antibodi (imunitas humoral), sedangkan pada tipe IV yang berperan adalah limfosit T atau dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka (sensitized T lymphocyte) bereaksi dengan antigen, dan menyebabkan terlepasnya mediator (limfokin) yang jumpai pada reaksi penolakan pasca keratoplasti, keraton- jungtivitis flikten, keratitis Herpes simpleks dan keratitis diskiformis

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

  • Diagnosis dan Diagnosis Banding Hemofilia

    14 Jul 2014 / 0 comments

    Diagnosis Hemofilia Diagnosis hemofilia dibuat berdasarkan riwayat keluarga, riwayat perdarahan, gambaran klinik dan pemeriksaan laboratorium. Hemofilia dicurigai pada pa...

  • Penyebab Hemofilia

    14 Jul 2014 / 0 comments

    Penyebab Hemofilia Hemofilia disebabkan oleh adanya defek pada salah satu gen yang bertanggung jawab terhadap produksi faktor pembekuan darah VIII atau XI. Gen tersebut berl...

  • Klasifikasi Hemofilia

    14 Jul 2014 / 2 comments

    Klasifikasi Hemofilia Legg mengklasifikasikan hemofilia berdasarkan kadar atau aktivitas faktor pembekuan (F VIII atau F IX) dalam plasma. Pada hemofilia berat dapat terjadi...

  • Dislipidemia

    14 Jul 2014 / 0 comments

    Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan pe­ning­katan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia mengacu pada kondisi di ma...

  • Reaksi Hipersensitivitas

    14 Jul 2014 / 0 comments

    REAKSI HIPERSENSITIVITAS Pada dasarnya tubuh kita memiliki imunitas alamiah yang bersifat non-spesifik dan imunitas spesifik ialah sistem imunitas humoral yang secara aktif...

  • Anemia

    14 Jul 2014 / 0 comments

    A.Pengertian Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal).  Ukuran hemoglobin normal - ...

  • Pemeriksaan Penyaring Faktor Pembekuan

    14 Jul 2014 / 0 comments

       Pemeriksaan penyaring faktor pembekuan yang rutin dikerjakan dilaboratorium adalah pemeriksaan prothrombin time (PT), activator partial thromboplasti...

  • Mekanisme Pembekuan Darah

    14 Jul 2014 / 0 comments

      Pada pembuluh darah yang rusak, kaskade koagulasi secara cepat diaktifasi untuk menghasilkan trombin dan akhirnya untuk membentuk solid fibrin dari solu...

  • Faktor Pembekuan Darah

    13 Jul 2014 / 0 comments

    Faktor-faktor pembekuan darah adalah glikoprotein, yang kebanyakan diproduksi dihepar dan disekresi ke sirkulasi darah. Tabel berikut ini menunjukan daftar faktor-faktor pembekua...

  • Defisiensi Vitamin A

    03 Jun 2014 / 0 comments

    Defisiensi vitamin A diperkirakan mempengaruhi jutaan anak di seluruh dunia. Sekitar 250.000-500.000 anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap tahun untuk karena kekura...

  • Diagnosis dan Diagnosis Banding Hemofilia
    Diagnosis Hemofilia Diagnosis hemofilia dibuat berda...
  • Penyebab Hemofilia
    Penyebab Hemofilia Hemofilia disebabkan oleh adanya def...
  • Klasifikasi Hemofilia
    Klasifikasi Hemofilia Legg mengklasifikasikan hemofilia...
  • Dislipidemia
    Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid ...
  • Reaksi Hipersensitivitas
    REAKSI HIPERSENSITIVITAS Pada dasarnya tubuh kita memi...
  • Anemia
    A.Pengertian Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan...
  • Pemeriksaan Penyaring Faktor Pembekuan
       Pemeriksaan penyaring faktor ...
  • Mekanisme Pembekuan Darah
      Pada pembuluh darah yang rusak, ka...
  • Faktor Pembekuan Darah
    Faktor-faktor pembekuan darah adalah glikoprotein, yang ke...
  • Defisiensi Vitamin A
    Defisiensi vitamin A diperkirakan mempengaruhi jutaan anak ...

Entri Populer

Diagnosis dan Diagnosis Banding Hemofilia

Diagnosis Hemofilia Diagnosis hemofilia dibuat berdasarkan riwayat keluarga, riwayat perdara...

Penyebab Hemofilia

Penyebab Hemofilia Hemofilia disebabkan oleh adanya defek pada salah satu gen yang bertanggung ...

Klasifikasi Hemofilia

Klasifikasi Hemofilia Legg mengklasifikasikan hemofilia berdasarkan kadar atau aktivitas faktor...

Dislipidemia

Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan pe­ning­katan maup...

Reaksi Hipersensitivitas

REAKSI HIPERSENSITIVITAS Pada dasarnya tubuh kita memiliki imunitas alamiah yang bersifat non...

Anemia

A.Pengertian Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit...

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kedokteran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger