Faktor-faktor pembekuan darah adalah glikoprotein, yang kebanyakan diproduksi dihepar dan disekresi ke sirkulasi darah. Tabel berikut ini menunjukan daftar faktor-faktor pembekuan darah yang dinyatakan dalam angka Romawi, serta sinonim dan beberapa sifat-sifatnya.
Tabel 1. Faktor-faktor Pembekuan Darah
Beberapa faktor-faktor pembekuan darah disintesis di hati, faktor II, VII, IX dan X, begitu juga faktor XI, XII, XIII, dan faktor V. Sebagian besar faktor-faktor pembekuan darah ada dalam plasma, pada keadaan normal ada dalam bentuk inaktif dan nantinya akan dirubah menjadi bentuk enzim yang aktif atau bentuk kofaktor selama koagulasi.
Faktor-faktor pembekuan darah diklasifikasikan ke dalam beberapa group berdasarkan fungsinya. Faktor XII, faktor XI, prekallikrein, faktor X, faktor IX, faktor VII, dan protrombin merupakan zimogendari serine protease akan dirubah menjadi enzim yang aktif selama pembekuan darah. Sedangkan faktor V, faktor VIII, highmolecular-weight kininogen (HMWK), dan tissue factor yang terdapat di ekstravaskuler dan harus kontak dengan darah untuk berfungsi, bukan merupakan proenzim tetapi berfungsi sebagai kofaktor. Faktor V, faktor VIII, dan HMWK harus diaktifasi agar berfungsi sebagai kofaktor.
Faktor X, faktor IX, faktor VII, dan protrombin disebut faktor-faktor yang tergantung vitamin K (vitamin K-dependent factor), karena untuk pembentukannya yang sempurna memerlukan vitamin K. Protein-protein ini mengandung residu asam amino yang unik,g-carboxyglutamic acid (Gla).
Vitamin K terdapat dalam sayur-sayuran yang berwarna hijau dan juga disintesis oleh bakteria di dalam usus. Vitamin K berfungsi sebagai suatu kofaktor yang penting untuk sintesis faktor II, faktor VII, faktor IX, faktor X, protein C dan protein S, dimana vitamin K merupakan kofaktor penting yang diperlukan untuk menyelesaikanpost-translational dari sintesis faktor-faktor pembekuan yang tergantung vitamin K, yaitu untuk reaksi karboksilasi dari asam glutamat menjadi residu g-carboxyglutamic acid. Residu Gla adalah tempat ikatan ke protein-protein ini dan diperlukan untuk interaksinya dengan fosfolipid membran. Kegagalan dalam karboksilasi yang terjadi pada defesiensi vitamin K atau pada beberapa kelainan hati (cirrhosis, hepatocelluler carcinoma), terjadi penumpukan faktor-faktor pembekuan dengan tidak ada atau penurunan g-carboxylation sites. Non- atau des-carboxylated protein ini juga disebut protein-induced in vitamin K absence (PIVKA).
Obat-obatan antikoagulan oral (Coumarin, Warfarin), tidak bekerja di dalam sirkulasi tetapi di hati, dimana obat-obatan tersebut menghambat sintesis dari faktor-faktor pembekuan yang tergantung vitamin K.4,7,8,9
II.1.3.1. Faktor VII
Faktor VII adalah suatu glikoprotein rantai tunggal, dengan berat molekul 48.000 pada manusia dan pada lembu 53.000. konsentrasinya didalam plasma sangat rendah, yaitu 0.13 – 1 mg/ml.28,51 Seperti faktor-faktor pembekuan lain yang tergantung vitamin K ( faktor II,IV, dan X), faktor VII disintesis di dalam hati, dan ginjal juga merupakan sumber faktor VII. Vitamin K dibutuhkan untuk karboksilasi residu asam glutamat menjadi g-carboxyglutamic acid yang penting untuk Ca2+-mediated phospholipid binding.
Kadar faktor VII meningkat selama kehamilan dan pada pemakaian kontrasepsi yang mengandung oestrogen. Hal ini menunjukan bahwa sintesis atau sekresinya dibawah kontrol hormonal, tetapi mekanismenya tidak jelas.
Faktor VII merupakan suatu proenzim (zymogen) yang berfungsi bersama-sama dengan tissue factor dalam jalur ekstrinsik proses pembekuan darah. Faktor VII yang bersikulasi didalam plasma secara predominan dalam bentuk zymogen inaktif, dan mempunyai waktu paruh yang pendek dari semua faktor-faktor koagulasi (4-6 jam). Secara elektroforesis, faktor VII bermigrasi sebagai suatu a-atau b-globulin. vitamin K lainnya, seperti faktor IX, faktor X, dan protein C. Bagian NH2-terminal molekul mengandung 10g-carboxyglutamic residu dan b-hydroxyaspartic acid pada posisi 63. Zimogen faktor VII dirubah menjadi bentuk aktif faktor VIIa oleh beberapa serin protease termasuk protrombin, faktor IXa, faktorXa, faktor VIIa dan faktor XIIIa melalui pemecahan suatu ikatan peptida tunggal ( Arg152-Ile153). Struktur tersebut termasuk N-terminal modul dengan 9-12 residu Gla diikuti oleh dua bagian epidermal growth factor (EGF) dan modul Cterminal serine protease. Bagian ikatan Ca2+di dapati dibagian Gla, bagian 1 EGF dan bagian protease. Ikatan ion Ca2+ ke satu atau lebih pada bagian ini penting untuk interaksi antara faktor VII dengan tissue faktor (TF), sedangkan ikatan beberapa bagian dalam bagian Gla penting untuk ikatan phospholipid (PL).2,4,5
Bentuk-bentuk faktor VII
Faktor VII terdapat dalam beberapa bentuk didalam plasma, walaupun belum semua bentuk dibuktikan dengan studi laboratorium. Secara teoritis, faktor VII dapat dalam bentuk rantai tunggal, faktor VIIa rantai dua, kompleks faktor VII-tissue factor, kompleks faktor VIIa-tissue factor, faktor VII-fosfolipid, dan kompleks faktor VIIa dengan tissue factor pathway inhibitor. Walaupun masih kontroversial, dilaporkan hanya faktor VII yang mempunyai aktifitas enzimatik.4
Jenis-jenis pemeriksaan faktor VII
Pemeriksaan kadar faktor VII dalam plasma dapat dibagi atas :
1. Total / massa faktor VII / F VII-antigen ( FVII:Ag)
2. Aktifitas faktor VII prokoagulan ( FVII:C)
3. Activated factor VII (FVIIa)
Masa faktor VII diperiksa secara kuantitatif dengan teknik pemeriksaan imonologi misalnya enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dengan batasan nilai 292 – 656 ng/ml.
Pemeriksaan faktor VII:C adalah pengukuran aktifitas dari FVII plasma berdasarkan pemeriksaan adanya bekuan, dimana plasma dicampur dengan tromboplastin, kalsium klorida, dan plasma defisiensi faktor VII. Pemeriksaan ini berdasarkan pada kemampuan dari plasma pasien (test) untuk mengkoreksiprothrombin time dari plasma defisiensi faktor VII, dimana derajat koreksi berhubungan dengan kadar faktor VII dalam plasma test. Faktor VII yang ditentukan dengan cara ini disebut factor VIIc activity. Metode yang paling umum digunakan untuk menentukan aktifitas faktor VII adalah one-stage modified prothrombin time dengan batasan nilai 40-150%.
Masalah dengan menggunakan pemeriksaan aktifitas ke pengukuran nilai plasma bentuk preform FVIIa adalah bahwa FVIIa sangat lemah sebagai enzim untuk bisa dideteksi dalam ada tidaknya protein kofaktor yaitu tissue factor, dimana tissue factorakan segera mengubah dari bentuk zymogen FVII:C, kecuali pencampuran dari tissue factor dan phospholipid digunakan sebagai pengganti tromboplastin.
Kalibrasi pemeriksaan dilakukan terhadap standard FVIIa yang dimurnikan dan hasilnya dinyatakan dalam satuan nanogram/milliliter dengan batasan nilai 0.5 – 8.4 ng/ml.2,3,4,5,9
II.1.3.2. Tissue factor ( (TF)
Tissue factor ( Tromboplastin, faktor III), adalah suatu lipoprotein yang dalam jumlah besar terdapat dalam jaringan dan berfungsi dalam koagulasi dengan berinteraksi dengan faktor VII pada jalur ekstrinsik. Selain itu tissue factor juga terdapat pada dinding pembuluh darah, dimana aktifitas koagulasinya akan dimulai bila pembuluh darah mengalami kerusakan (damaged), dan TF dapat diinduksi pada sel monosit dan sel-sel endothelium pembuluh darah oleh berbagai cytokine, dimana TF yang dieksresikan oleh sel-sel ini dapat menimbulkan respons koagulasi pada pembuluh darah yangintact.
TF manusia terdiri dari 263 asam amino, dan berat molekulnya bervariasi dari 53.000-425.000. Tissue factor yang terdapat dalam jaringan otak, paru-paru dan plasenta, menunjukan aktifitas spesifik yang lebih tinggi dibandingkan yang ada pada jaringan ginjal dan limpa, dan beberapa dianggap tidak mempunyai aktifitas, misalnya trombosit dan otot. Dan protein ini belakangan secara ekstensif dimurnikan dari jaringan-jaringan tersebut untuk pembuatan reagen tromboplastin yang digunakan untuk test koagulasi di klinik.
Tissue factor berfungsi sebagai kofaktor untuk faktor VII(a) dalam mengaktifasi faktor X dan juga faktor IX dalam proses pembekuan darah. Aktivasi jalur ini pada dasarnya hasil dari dua keadaan, apabila kontinuitas lapisan endothelium terganggu dan darah terpapar ke sel-sel ekstravaskuler atau apabila endotel atau neutrofil dan monosit dipicu untuk expose TF pada membrannya.4,8,9
0 komentar:
Posting Komentar